kuceritakan sakit ini kepada daun
tiba tiba daun menguning dan gugur
lalu, kuceritakan sakit ini kepada pohon
tiba tiba pohon terbelah dan runtuh
kuceritakan sakit ini kepada gunung
tiba tiba gunung menggemuruh, rusuh dan pecah peluh
kuceritakan sakit ini kepada langit
tiba tiba langit marah, pecah membuncah
akhirnya kuceritakan sakit ini kepada aku
tiba tiba aku duduk menunduk terdiam
Jumat, September 11, 2009
Rabu, Februari 25, 2009
angin, hujan dan awan
Hujan! Hujan!
kemana hari ini angin membawamu pergi?
sudah beberapa hari ini kau tidak berkunjung?
tandamu pun tidak, tidak mendung
kemana angin membisikkanmu pergi?
Angin! Angin!
hendak kau bawa kemana hujan?
aku disini
siang hari
kepala menengadah ke atas
ditemani sekeping nyeri yang kau tusukkan
ingin ku memakimu angin!
tapi kau tak akan mendengar
kau akan berlalu begitu saja
hanya membelai ku sesaat
sengaja kau begitu
agar kau mengingatkanku pada hujan kasihku
Angin! Angin!
sudah kau sampaikan rinduku?
atau kau cecerkan dimana genggaman rinduku?
tidak pada petir bukan?
atau kau hanya cemburu angin?
karena hujan selalu kembali kepadaku
kepada awan..
Hujan! Hujan!
lumatkan aku dengan tarian dan nyanyianmu
yang selalu membuatku terdiam
terbangkan aku entah kemana kau suka
kemana hari ini angin membawamu pergi?
sudah beberapa hari ini kau tidak berkunjung?
tandamu pun tidak, tidak mendung
kemana angin membisikkanmu pergi?
Angin! Angin!
hendak kau bawa kemana hujan?
aku disini
siang hari
kepala menengadah ke atas
ditemani sekeping nyeri yang kau tusukkan
ingin ku memakimu angin!
tapi kau tak akan mendengar
kau akan berlalu begitu saja
hanya membelai ku sesaat
sengaja kau begitu
agar kau mengingatkanku pada hujan kasihku
Angin! Angin!
sudah kau sampaikan rinduku?
atau kau cecerkan dimana genggaman rinduku?
tidak pada petir bukan?
atau kau hanya cemburu angin?
karena hujan selalu kembali kepadaku
kepada awan..
Hujan! Hujan!
lumatkan aku dengan tarian dan nyanyianmu
yang selalu membuatku terdiam
terbangkan aku entah kemana kau suka
Langganan:
Postingan (Atom)